Sabtu, 05 April 2008

PUTRI JAYA KOST (JOGJAKARTA)








"Sahabat dan Kekasih haruslah sepadan ketika cinta menemui kegagalan Sahabat akan datang tuk menampung tumpahan air mata"



Sahabat adalah segalanya. Awal pertama kali masuk kuliah ada perasaan manja yang lumrah dialami para Maba alias Mahasiswa Baru, ditemenin Dita & Fian cari kos kosan tapi gak nemu. Akhirnya ada rumah bercat hijau di Kepuh GK III, Jogjakarta. Inilah tempat yang menjadi awal persahabatan kita sampai saat ini....selamanya.

PJ alias Putri Jaya adalah kos tercinta kita, tapi karena banyak yang masih jomblo waktu itu kita sering menyebutnya dengan Putri Jomblo, sekarang masih gak yah????? sampe hampir semester tiga baru ada beberapa yang punya pacar (nama sengaja dirahasiakan).

Uniknya kita punya panggilan masing masing Chexa or Exa (Eka Prawati), Ditul or Dee (Dita Arum Puspita), Sumi or Miun (Hertati Sumargo), Mirul (Mira Amirotus), Toon (Tina Nugrahaeni), Ienul (Inayatur Rohmah), Upay (Yuni), Mprit (Fitri Yulia), Inong (Inggrid).

Satu persatu dari kita nyelesain kuliah dan masing-masing menjalani karirnya. Diantara keterbatasan waktu untuk saling bertemu dengan embel embel sibuk kerja, kita masih sempat kasih kabar, yahhh mungkin tidak seintens dulu...apalagi sekarang Toon, Sumi & Mirul sudah mempunyai keluarga kecil yang bahagia. Mirul dah punya Mirul junior, Sumi & Toon sedang menanti kehadiran junior junior mereka (Semoga dimudahkan. Amin).


Dulu, saat ini dan esok....
Persahabatan ini semoga tetap abadi.....
Karena kalian sahabatku....
Berterima kasih aku selalu
Dengan tidak melupakan sahabat sahabatku yang lain yang tidak aku tulis

To all .......... thanks to being my friendship

dedicated to my friendship





















Nama Kebumen konon berasal dari kabumian yang berarti sebagai tempat tinggal Kyai Bumi setelah dijadikan daerah pelarian Pangeran Bumidirja atau Pangeran Mangkubumi dari Mataram pada 26 Juni 1677, saat berkuasanya Sunan Amangkurat I. Sebelumnya, daerah ini sempat tercatat dalam peta sejarah nasional sebagai salah satu tonggak patriotik dalam penyerbuan prajurit Mataram di zaman Sultan Agung ke benteng pertahanan Belanda di Batavia. Saat itu Kebumen masih bernama Panjer.
Salah seorang cicit Pangeran Senopati yaitu Bagus Bodronolo yang dilahirkan di Desa Karanglo, Panjer, atas permintaan Ki Suwarno, utusan Mataram yang bertugas sebagai petugas pengadaan logistik, berhasil mengumpulkan bahan pangan dari rakyat di daerah ini dengan jalan membeli. Keberhasilan membuat lumbung padi yang besar artinya bagi prajurit Mataram, sebagai penghargaan Sultan Agung, Ki Suwarno kemudian diangkat menjadi Bupati Panjer, sedangkan Bagus Bodronolo ikut dikirim ke Batavia sebagai prajurit pengawal pangan.
Gambar diatas adalah Tugu Lawet, sebuah tugu yang berada dekat dengan Pasar Tumenggungan.